Keris Bali, dikenal juga sebagai Keris Tayuhan, memiliki bentuk dan fungsi yang mirip dengan keris Jawa, namun dengan ciri khas tersendiri. Keris ini dianggap berasal dari pengaruh Kerajaan Majapahit dan memiliki nilai sakral yang diyakini hingga saat ini.
Jenis-jenis Keris Bali:
Keris Tayuhan: Secara umum, keris ini sama dengan keris Jawa, baik bentuk maupun fungsinya. Dipercaya berasal dari budaya Majapahit dan memiliki nilai sakral.
Keris Ki Baru Gajah: Diberikan oleh Dang Hyang Dwijendra kepada bendesa Desa Beraban, dan terkait dengan tradisi Ngerebeg di Hari Raya Kuningan. Dipercaya memiliki kekuatan untuk mengusir hama penyakit dan membawa kemakmuran.
Keris Blabaran/Ageman: Keris yang dibuat dengan cara biasa setelah melalui proses penggosokan.
Ciri Khas Keris Bali:
Pamor:
Motif pamor keris Bali sangat beragam, seperti motif beras mentah, benda segodo, dll.
Gandik:
Bagian pangkal bilah keris, yang dapat berupa:
Gandik Polos: Tanpa hiasan.
Gandik Motif: Hiasan seperti cunguh gajah, kembar didur, dll.
Gandik Gana: Hiasan figur seperti singa, naga, gajah, dll.
Bilah dan Hulu:
Kebanyakan keris Bali memiliki bilah dan gagang (hulu) yang terpisah, baik bahan maupun warnanya.
Nilai Budaya:
Keris Bali bukan hanya senjata, tetapi juga memiliki nilai sejarah, budaya, dan spiritual. Keris-keris tertentu, seperti Keris Ki Baru Gajah, terkait erat dengan tradisi dan upacara adat di Bali, seperti tradisi Ngerebeg dan Nglisah.